Algoritma berasal dari kata algorism yang berarti proses
menghitung. Kata algorism sendiri diperkenalkan oleh ahli matematika yakni Abu
Ja’far Muhammad Ibnu Musa Al Khawarizmi yang juga dikenal sebagai bapak aljabar. Algoritma dapat
dikatakan sebagai runtutan langkah-langkah yang digunakan untuk menyelesaikan
suatu masalah.
Dalam kaitannya dengan informatika yang berperan menyelesaikan masalah atau pekerjaan tersebut adalah komputer. Langkah demi langkah akan dieksekusi oleh komputer untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sedangkan manusia adalah sebagai penginput atau pemberi perintah kepada komputer. Dalam membentuk sebuah algoritma harus terdapat empat pilar utama, yakni runtutan aksi/ sequence (instruksi dikerjakan berurutan atau secara sekuensial), pemilihan aksi (selection yakni instruksi dikerjakan bila kriteria tertentu terpenuhi), dan pengulangan aksi (looping / perulangan yakni instruksi dikerjakan selama memenuhi kondisi tertentu), serta concurrent yakni mengerjakan banyak instruksi secara bersama. Sedangkan sebuah algoritma sendiri dikatakan baik jika memiliki titik berhenti, selain itu minimal harus terdapat keluaran yang dihasilkan / output. Setiap instruksi atau langkah yang diberikan harus memiliki satu maksud yang jelas atau satu arti (tidak bermakna ganda) serta efektifitas dari instruksi itu sendiri. Semua operasi haruslah sederhana dan dapat dikerjakan dalam waktu yang terbatas.
Dalam kaitannya dengan informatika yang berperan menyelesaikan masalah atau pekerjaan tersebut adalah komputer. Langkah demi langkah akan dieksekusi oleh komputer untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut sedangkan manusia adalah sebagai penginput atau pemberi perintah kepada komputer. Dalam membentuk sebuah algoritma harus terdapat empat pilar utama, yakni runtutan aksi/ sequence (instruksi dikerjakan berurutan atau secara sekuensial), pemilihan aksi (selection yakni instruksi dikerjakan bila kriteria tertentu terpenuhi), dan pengulangan aksi (looping / perulangan yakni instruksi dikerjakan selama memenuhi kondisi tertentu), serta concurrent yakni mengerjakan banyak instruksi secara bersama. Sedangkan sebuah algoritma sendiri dikatakan baik jika memiliki titik berhenti, selain itu minimal harus terdapat keluaran yang dihasilkan / output. Setiap instruksi atau langkah yang diberikan harus memiliki satu maksud yang jelas atau satu arti (tidak bermakna ganda) serta efektifitas dari instruksi itu sendiri. Semua operasi haruslah sederhana dan dapat dikerjakan dalam waktu yang terbatas.
Contoh
Kasus:
Diketahui dua buah variabel bernama X dan Y. Nilai pada
variabel X =7, variabel Y=9. Bagaimana algoritma kita dalam mempertukarkan dua
variabel tersebut sehingga hasil akhirnya nanti nilai variabel X=9 sedangkan
variabel Y=7? Tuliskan runtutan langkahnya!
Untuk
menjawab kasus di atas, tidak benar jika kita langsung menyelesaikannya dengan
cara mengisikan nilai X ke dalam Y lalu mengisikan nilai Y ke dalam X. Itu
adalah algoritma yang salah. Untuk membuat algoritma yang benar kita harus
membuat variabel bantu dulu, misalnya kita namakan Z. Dengan demikian,
algoritmanya seperti di bawah ini:
Sketsa algoritma:
Sebelum pertukaran:
Proses pertukaran:
Isikan nilai X ke dalam Z
Atau dalam code program jika z kita fungsikan sebagai variabel
bantu atau temp --> temp=X;
Dalam code program --> X=Y;
Isikan nilai Z ke dalam Y
Dalam code program --> Y=temp;
Setelah pertukaran:
0 komentar:
Posting Komentar