Preprocessor dalam bahasa C merupakan sebuah macroprocessor
yang dapat memperpendek program, yang selalu dijalankan
terlebih dahulu dan digunakan oleh kompilator
dalam mentransformasikan source code yang kita buat sebelum proses kompilasi berlangsung.
Kehadiran preprocessor dalam program C ini bisa dibilang sangat penting dalam
pembuatan program C.
Di antaranya kita dapat menyertakan file header yang kita gunakan dalam program. Sebuah preprocessor directive selalu diawali dengan tanda pound (#). Sebagai contoh directive #include yang pada umumnya digunakan dalam setiap pembuatan program C. Terdapat beberapa macam directive yang disediakan oleh bahasa C dan C++ salah satunya yakni directive #define yang digunakan dalam menentukan nilai konstan suatu konstanta. Apabila kita ingin memanggil fungsi yang terdapat dalam file header tertentu, maka kita juga harus terlebih dahulu menyertakan file header tersebut melalui preprocessor directive misalnya directive #include. Sebagai contoh, jika kita ingin menggunakan fungsi printf() untuk menampilkan keluaran string sedangkan fungsi tersebut terdapat dalam file header <stdio.h> maka kita harus menyertakan library stdio.h tersebut melalui directive #include. Baris programnya adalah sebagai berikut:
Di antaranya kita dapat menyertakan file header yang kita gunakan dalam program. Sebuah preprocessor directive selalu diawali dengan tanda pound (#). Sebagai contoh directive #include yang pada umumnya digunakan dalam setiap pembuatan program C. Terdapat beberapa macam directive yang disediakan oleh bahasa C dan C++ salah satunya yakni directive #define yang digunakan dalam menentukan nilai konstan suatu konstanta. Apabila kita ingin memanggil fungsi yang terdapat dalam file header tertentu, maka kita juga harus terlebih dahulu menyertakan file header tersebut melalui preprocessor directive misalnya directive #include. Sebagai contoh, jika kita ingin menggunakan fungsi printf() untuk menampilkan keluaran string sedangkan fungsi tersebut terdapat dalam file header <stdio.h> maka kita harus menyertakan library stdio.h tersebut melalui directive #include. Baris programnya adalah sebagai berikut:
#include<stdio.h>
Dengan
begitu maka fungsi library printf() dapat digunakan dalam program sehingga
tidak akan menimbulkan pesan eror ketika program dieksekusi.
Library
stdio.h merupakan library dalam bahasa C yang digunakan untuk melakukan operasi
IO (input output), di dalamnya terkandung ±33 buah library function yang salah satunya
adalah fungsi printf(). Tanpa menggunakan library ini maka fungsi-fungsi input
output (fungsi library) di dalamnya tidak akan dapat dieksekusi. Tidak hanya
library stdio.h yang disediakan oleh bahasa C, tetapi terdapat library lainnya
yang juga tidak kalah penting dalam pengolahan program C. Seperti library
math.h yang digunakan khusus untuk melakukan operasi atau perhitungan matematika,
library string.h yang digunakan untuk pengolahan string, library conio.h yang
digunakan untuk membaca karakter. Library conio.h mempunyai dua library
function yang cukup penting penggunaannya dalam bahasa C yakni fungsi getch()
dan getche(). Untuk menggunakan salah satu fungsi tersebut otomatis kita harus
menyertakan library conio.h dengan directive #include.
Contoh
penggunaan preprocessor directive #include dengan library iostream.h dengan
menggunakan objek cout dalam program:
Source
code:
//program
dengan library iostream.h
#include<iostream.h>
using
namespace std;
main()
{
cout<<"Selamat
datang di bahasa C\n";
}
Hasil eksekusi program:
0 komentar:
Posting Komentar