Kisah ini tentang
sebuah pengorbanan cinta seorang wanita terhadap laki-laki yang sangat dicintainya
hingga ia rela kehilangan nyawanya demi sosok yang sangat dicintainya itu.
Diawali dengan kisah Arman, laki-laki kaya yang tampan, keren, cool dan Cyntia,
wanita yang cantik, tinggi semampai, dan pintar. Sejak pertemuan pertama di
kampus, Cyntia sudah menaruh hati pada Arman. Ia jatuh cinta pada sifat dan
kelakuan Arman yang begitu baik. Ia pun melakukan segala cara untuk berusaha mendapatkan
hati Arman. Walaupun Arman tidak terlalu tertarik pada Cyntia, namun akhirnya
Arman mau menerima cintanya karena kasihan kepada Cyntia yang tak kenal lelah
mengejar-ngejarnya setiap hari. Cyntia sangat berterima kasih kepada Arman dan
berjanji tidak akan menyia-nyiakan harapan cinta tersebut. Cyntia tipe gadis
yang dapat memahami dengan baik sifat Arman yang memang tak mudah jatuh cinta
terhadap wanita dan selalu dingin kepada semua wanita kecuali pada Cyntia. Setiap
hari tak pernah dilewatkan satu hari pun kecuali untuk hanya membahagiakan
Arman. Namun lambat laun hubungan mereka merenggang semenjak kemunculan pihak
ketiga yakni Yulia yang merupakan gadis yang sangat cantik sekretaris baru yang
bekerja di kantor Dimas, kakak kandung Arman. Dimas dan Arman merupakan saudara
yang sangat dekat. Mereka berdua saling menghargai dan jarang sekali
bertengkar. Arman sangat menghormati Dimas sebagai kakaknya sehingga kerap kali
ia berani berkorban demi membuat kakaknya senang. Dimas pada awalnya berbaik
hati menolong Yulia karena Yulia merupakan satu-satunya tulang punggung di
keluarganya, namun lama-lama ia jatuh hati juga pada Yulia sebab gadis itu
tidak hanya cantik namun juga baik. Hal yang sama juga terjadi pada Arman. Saat
Yulia sedang berada di rumah Dimas untuk mengumpulkan berkas-berkas yang
diminta Dimas, disaat itulah Arman dan Yulia bertemu untuk pertama kalinya.
Mereka saling bertatap pandang dan saling mengobrol. Arman dan Yulia pun merasa
ada kecocokan satu sama lain. Arman tak dapat memungkiri bahwa ternyata Yulia
memang lebih cantik dan lebih lembut dibandingkan Cyntia yang emosian dan mudah
marah. Yulia juga memiliki semua sifat yang selama ini diidam-idamkan Arman. Selain
cantik, Yulia juga lembut, baik, dan pintar, serta berambut panjang nan indah sehingga
Arman pun semakin jatuh hati pada Yulia. Diam-diam, Yulia juga memendam perasaan
yang sama kepada Arman. Semakin hari hubungan keduanya bertambah akrab tanpa
sepengetahuan Dimas. Melihat kenyataan itu, Cyntia sangat kesal terhadap Yulia
yang merupakan penyebab utama renggangnya hubungannya dengan Arman. Karena rasa
cinta yang begitu dalam, Cyntia lalu melakukan apa saja dibantu dengan Rio,
temannya yang diam-diam juga suka kepada Cyntia, demi memisahkan keduanya dan
mengembalikan Arman di sisinya. Setiap hari Cyntia selalu merencanakan rencana-rencana
jahat supaya Yulia celaka namun selalu gagal. Lambat laun Arman mengetahui
kebusukan dan sifat jahat Cyntia, ia pun sangat marah dan malas berhubungan
lagi dengan Cyntia. Mendengar keputusan Arman, Cyntia memohon-mohon kepada
Arman sambil menangis-nangis agar Arman mau menerima cintanya kembali, namun
Arman sudah terlanjur ilfeel pada Cyntia. Cinta Arman dan Yulia pun semakin erat,
mereka lalu menjalin hubungan yang lebih serius dengan berpacaran. Namun disaat
itu juga, Dimas memberanikan diri untuk menyatakan cintanya kepada Yulia dan
ingin segera menikahinya. Yulia sangat syok dan kaget mendengar ungkapan hati
Dimas. Ia sangat bingung dengan 2 pilihan yang sedang dihadapinya. Di satu sisi
ia merasa telah menemukan cinta sejatinya yakni Arman, namun di sisi lain ia akan
merasa sangat bersalah jika sampai menolak cinta Pak Dimas, sosok yang telah
banyak menolong dan membantu keluarganya itu. Ia lalu memutuskan untuk bertemu
Arman dan menceritakan semuanya kepadanya. Arman sangat kaget mendengar
pernyataan Yulia kalau ternyata Dimas kakaknya sendiri juga telah memendam
perasaan yang begitu dalam terhadap Yulia. Ia sangat bingung namun tak dapat
memberi solusi apa pun. Yulia yang merasa tidak mendapat kepastian yang jelas
dari Arman sedih sekali dan memutuskan untuk menerima cinta Dimas. Yulia dan
Dimas akhirnya resmi bertunangan. Pada suatu siang di apartemen milik Dimas,
Arman datang untuk menemui ingin berbicara dengan Yulia bahwa ia juga akan
mengorbankan cintanya itu demi kakaknya. Dan sebagai ungkapan terakhir dari
lubuk hatinya yang paling dalam Arman memberanikan diri mencium pipi Yulia,
namun justru saat itulah Dimas tiba-tiba datang dan sangat terkejut melihat
tingkah laku keduanya itu. Ia sangat marah kepada Arman, adik yang selalu
disayanginya selama ini. Ia tidak menyangka Arman adiknya sendiri tega
mengkhianati dan merebut kekasihnya. Arman kemudian segera menyusul Dimas yang
pergi dengan emosi yang sangat tinggi, ia takut terjadi apa-apa dengan Dimas.
Namun ia terlambat, beberapa jam kemudian Dimas mengalami kecelakaan dengan
mobilnya di jalan. Arman sangat menyesal dengan perbuatan yang telah
dilakukannya itu, namun untunglah Dimas baik-baik saja dan hanya cedera kecil. Di
rumah sakit, Arman menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya sambil menangis
dengan menampik memiliki hubungan yang special dengan Yulia karena ia tahu jika
ia menceritakan hal yang sebenarnya Dimas akan kembali berkorban untuk Arman.
Arman tak mau hanya karena wanita hubungan persaudaraan mereka menjadi
renggang. Kakaknya berhak untuk mendapatkan wanita sebaik Yulia. Akhirnya Dimas
dan Arman pun berbaikan dan berjanji tidak akan mengungkit-ungkit masalah ini
lagi. Cyntia yang sudah tidak mendapat halangan dari hubungannya dengan Arman
pun kembali mengusahakan untuk dapat merebut cinta Arman kembali. Lambat laun, Arman
akhirnya bersedia membuka hatinya lagi untuk Cyntia asalkan Cyntia mau mengubah
sifatnya menjadi wanita yang lebih baik lagi. Hubungan Cyntia dan Arman pun menjadi
semakin akrab, tatkala Cyntia berhasil mengubah dirinya menjadi sosok yang
lebih lembut dan sangat perhatian kepada Arman. Arman lama-lama mulai dapat
mencintai Cyntia walaupun sedikit demi sedikit. Beberapa tahun kemudian, Dimas
dan Yulia pun menikah dan dikaruniai anak. Begitu juga dengan Arman, ia mau
menikahi Cyntia dan menerima Cyntia apa adanya. Cyntia senang sekali dan berterima
kasih kepada Arman. Ia pun mulai memfokuskan untuk membahagiakan Arman. Namun
saat-saat itu juga cinta Rio kepada Cyntia semakin bertambah besar, dengan
pikatan-pikatan maut Rio, Cyntia pun tak dapat memungkiri bahwa sebenarnya ada
sebagian kecil bagian hatinya yang telah diberikan untuk Rio yang selama ini
telah bersedia menemani hari-harinya yang sepi di saat Arman tak
memperdulikannya. Namun melihat Arman yang sudah berpaling kepadanya, Cyntia berusaha
untuk melupakan Rio walaupun sulit sekali. Hari-hari selanjutnya, Arman sering
merasa pusing dan sering jatuh dengan tiba-tiba lalu pingsan. Ia pun
memeriksakan dirinya ke dokter dan syok melihat hasil diagnosa dokter yang
menyatakan bahwa dirinya sudah mengidap penyakit kanker otak stadium akhir. Arman sengaja menyembunyikan penyakitnya itu dari Cyntia agar tidak membebaninya. Namun di
saat-saat itu juga, Cyntia malah semakin memberikan harapan pada Rio. Merasa
tidak diperhatikan, Arman pun menceritakan penyakit dan semua masalah yang
dihadapinya kepada Yulia. Yulia sangat sedih melihat kondisi dan keadaan Arman sekarang.
Ia juga tahu bahwa cinta Arman kepada Cyntia sudah mulai tumbuh namun justru
sekarang Cyntia yang tidak peduli. Setiap ada masalah, Arman selalu bercerita
kepada Yulia. Suatu hari, Cyntia pun memergoki suaminya sedang duduk berdekatan
dengan Yulia. Ia sangat kesal mengapa Yulia masih nekat berhubungan dengan
suaminya. Ia pun merencanakan sesuatu untuk mencelakai Yulia lagi. Diundangnya
Yulia ke sebuah rumah untuk disiksa dan diberi peringatan. Namun sebelum Cyntia
berhasil melukai Yulia, Yulia menceritakan semua yang sebenarnya dialami oleh Arman
termasuk perihal Arman yang sekarang sudah sangat begitu mencintai Cyntia dan telah
melupakan perasaannya pada Yulia. Cyntia pun sangat kaget mendengar pernyataan
Yulia. Ia pun langsung memutuskan hubungannya dengan Rio yang sebenarnya hanyalah
terbawa nafsu belaka. Setelah pulang ke rumah dilihatnya suami yang sangat ia
cintai tersebut sudah terbaring lemah tak berdaya. Mulutnya membiru dan
terlihat kesakitan. Cyntia sangat menyesal dengan apa yang telah dilakukannya
kepada Arman dan berjanji akan membahagiakan Arman seperti janti-janjinya dulu.
Cyntia menangis sejadi-jadinya di samping Arman. Arman pun telah memaafkan
Cyntia dari dulu. Di detik-detik terakhir, Arman mencium kening Cyntia dan akhirnya
meninggal dengan tenang. Cyntia tak kuasa menahan air matanya melihat Arman
yang sudah tak bergerak. Ia berusaha membangunkannya berulang kali tak percaya
sosok yang diinginkannya itu meninggalkannya begitu cepat. Cyntia yang masih
syok dengan kepergian Arman terus menangis sejadi-jadinya sampai akhirnya ia
kesulitan bernafas dan seketika itu meninggal dengan kepala tersandar di atas
tubuh Arman. Begitu besar cinta Cyntia
kepada Arman hingga tak sebanding dengan singkatnya kebersamaan mereka yang
harus terpisah oleh ajal. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Yang kita sukai belum tentu baik, dan yang tidak kita sukai bisa jadi dapat
mengorbankan perasaan dan tenaganya yang lebih untuk diri kita. Cinta mereka
akan tetap abadi di surga. Ini saja ide saya untuk novel yang akan anda
rilis, semoga dapat menginspirasi.